SEbeeeeeeeeeeeeeeeeL....!!!!!!!!!!!!!!

hari niyH aqyu sebeL Bgt.. coZ UM panCasiLa qu Gatot.. huhuhu..
jdi ttp C... huuhuhu.......... :(
eh,gag tauu"nya pipi jg MK"nya ttp C.... ada tmnnya.. hohoho..
jdi penasaran deh ma tuh Um, tpi ntu aqu dh yg ke2 kLi"nya UM pancaSiLa.. hehehhehe....
paraaaaaaaaabet,, paraaaaaaaaaaabet,,,

MaLam Minggu Bersama pipie n ade quu...

Aku CeNeng Bgt Mlm minggu kemaren bisa jalan sama pacar n ade ku.. ade ak ngjak aq ama pipie untuk nonton bareng, ade aku lgi kepengen bgt nonton Astro Boy bareng di PIM.. kita kesana mlm, setelah pipie n ade kuliah.. pertama kita ke PIM 1 liat jdwalnya,ternyata film astro boy tinggal yang jam 9 mlm, krn kita nyampe PIM sudah jam set 8. terus kita pindah ke XXI mau liat yang film Hollewen. tapi ternyata tilet Hollewen juga habis. akhirnya balik lgi deh ke PIM 1 buat nonton Astro Boy. capek juga bolak-balik.. jadinya nonton astro boy yang jam 9 mlm, n duduk dibangku baris ke2 dari bawah.. waaaa... mantap bgt nonton"nya.. selain lehar sengklek,mata juga jadi sliwer. tpi seruuu lhooo.. film"nya juga bagus,, jdi g sia-sia deh nonton itu film..
sebelum nonton, kita mkn dlu dihoben,habis"nya laper g ketolongan.. terus foto2 deh.. seru bisa gokil2'an bareng ade n pipie..
selesai nonton jam set 11, berhubung sdh mlm jdi langsung pulang deh krmh.. tapi tak luput foto2 lgi.. dari mulai turun dari cinema,eskalator,ampe parkiran mobil dibassmen.. smua ada foto"nya.. hehehe..

pokonya seneng bgt bisa seru2'an,, gila2'an deh.. hehe..

makasih ya pie n ade ku...
Luv u all...

MASALAH POKOK DALAM ETIKA BISNIS

 http://indosdm.com/masalah-pokok-dalam-etika-bisnis


Andaikan anda adalah seorang direktur teknik yang harus menerapkan teknologi baru. Anda tahu teknologi ini diperlukan dapat meningkatkan efisiensi industri, namun pada saat yang sama juga membuat banyak pegawai yang setia akan kehilangan pekerjaan, karena teknologi ini hanya memerlukan sedikit tenaga kerja saja. Bagaimana sikap anda? Dilema moral ini menunjukkan bahwa masalah etika juga meliputi kehidupan bisnis. Perusahaan dituntut untuk menetapkan patokan etika yang dapat diserap oleh masyarakat dalam pengambilan keputusannya. Sedangkan di pihak lain, banyak masyarakat menganggap etika itu hanya demi kepentingan perusahaan sendiri. Tantangan yang dihadapi serta kesadaran akan keterbatasan perusahaan dalam memperkirakan dan mengendalikan setiap keputusannya membuat perusahaan semakin sadar tentang tantangan etika yang harus dihadapi.

INOVASI, PERUBAHAN DAN LAPANGAN KERJA
Aspek bisnis yang paling menimbulkan pertanyaan menyangkut etika adalah inovasi dan perubahan. Sering terjadi tekanan untuk berubah membuat perusahaan atau masyarakat tidak mempunyai pilihan lain. Perusahaan harus menanam modal pada mesin dan pabrik baru yang biasanya menimbulkan masalah karena ketidakcocokan antara keahlian tenaga kerja yang dimiliki dan yang dibutuhkan oleh teknologi baru. Sedangkan perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi biasanya menghadapi ancaman yang cukup besar sehingga memperkuat alasan perlunya melakukan perubahan. Keuntungan ekonomis dari inovasi dan perubahan biasanya digunakan sebagai pembenaran yang utama.
Sayangnya biaya sosial dari perubahan jarang dibayar oleh para promotor inovasi. Biaya tersebut berupa hilangnya pekerjaan, perubahan dalam masyarakat, perekonomian, dan lingkungan. Biaya-biaya ini tak mudah diukur. Tantangan sosial yang paling mendasar berasal dari masyarakat yang berdiri di luar proses. Dampak teknologi baru bukan mustahil tak dapat diprediksi. Kewaspadaan dan keterbukaan yang berkesinambungan merupakan tindakan yang penting dalam usaha perusahaan memenuhi kewajibannya.
Dampak inovasi dan perubahan terhadap tenaga kerja menimbulkan banyak masalah dibanding aspek pembangunan lainnya. Banyak pegawai menganggap inovasi mengecilkan kemampuan mereka. Hal ini mengubah kondisi pekerjaan serta sangat mengurangi kepuasan kerja. Perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa perubahan. Termasuk di dalamnya adalah
mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.

PASAR DAN PEMASARAN
Monopoli adalah contoh yang paling ekstrem dari distorsi dalam pasar. Ada banyak alasan untuk melakukan konsentrasi industri, misal, meningkatkan kemampuan berkompetisi, memudahkan permodalan, hingga semboyan “yang terkuat adalah yang menang”. Penyalahgunaan kekuatan pasar melalui monopoli merupakan perhatian klasik terhadap bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Kecenderungan untuk berkonsentrasi dan kekuatan nyata dari perusahaan raksasa harus dilihat secara hati-hati.
Banyak kritik diajukan pada aspek pemasaran, misal, penyalahgunaan kekuatan pembeli, promosi barang yang berbahaya, menyatakan nilai yang masih diragukan, atau penyalahgunaan spesifik lain, seperti iklan yang berdampak buruk bagi anak-anak. Diperlukan kelompok penekan untuk mengkritik tingkah laku perusahaan. Negara pun dapat menentukan persyaratan dan standar.

PENGURUS DAN GAJI DIREKSI
Unsur kepengurusan adalah bagian penting dari agenda kebijaksanaan perusahaan karena merupakan kewajiban yang nyata dalam bertanggungjawab terhadap barang dan dana orang lain. Perusahaan wajib melaksanakan pengurusan manajemen dengan tekun atas semua harta yang dipertanggungjawabkan pada pemberi tugas. Tugas terutama berada pada pundak direksi yang diharapkan bertindak loyal, dapat dipercaya, serta ahli dalam menjalankan tugasnya. Mereka tidak boleh menyalahgunakan posisinya. Mereka bertanggung jawab pada perusahaan juga undang-undang. Dalam hal ini auditing memegang peranan penting dalam mempertahankan stabilitas antara kebutuhan manajer untuk menjalankan tugasnya dan hak pemegang saham untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan para manajer. Perdebatan mengenai gaji direksi terjadi karena adanya ketidakadilan dalam proses penentuannya, ruang gerak yang dimungkinkan bagi direksi, kurang jelasnya hubungan antara kinerja organisasi dan penggajian, paket-paket tambahan tersembunyi dan kelemahan dalam pengawasan. Tampaknya gaji para direksi meningkat, sementara tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata cenderung menurun, dan nilai saham berfluktuasi. Hal ini menimbulkan kritik dan kesadaran untuk menyoroti kenaikan gaji para eksekutif senior. Informasi dan pembatasan eksternal merupakan unsur penting dalam upaya menyelesaikan penyalahgunaan yang terjadi.

TANTANGAN MULTINASIONAL
Sering terjadi, perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional, seperti kemungkinan masuknya nilai moral budaya ke budaya masyarakat lain, atau kemungkinan perusahaan mengkesploitasi lubang-lubang perundang-undangan dalam sebuah negara demi kepentingan mereka. Dalam prakteknya, perusahaan internasional mempengaruhi perkembangan ekonomi sosial masyarakat suatu negara. Mereka dapat mensukseskan aspirasi negara atau justru malah membuat frustasi dengan menghambat tujuan nasional. Hal ini meningkatkan kewajiban bagi perorangan maupun industri untuk melaksanakan aturan kode etik secara internal maupun eksternal.


(Sumber: Tom Cannon, Coporate Responsibility)

Etika Bisnis dan Pendidikan


http://www.duniaesai.com/manajemen/man10.html


Dalam sistem perekonomian pasar bebas, perusahaan diarahkan untuk mencapai tujuan mendapatkan keuntungan
semaksimal mungkin, sejalan dengan prinsip efisiensi. Namun, dalam mencapai tujuan tersebut pelaku bisnis kerap
menghalalkan berbagai cara tanpa peduli apakah tindakannya melanggar etika dalam berbisnis atau tidak.

Hal ini terjadi akibat manajemen dan karyawan yang cenderung mencari keuntungan semata sehingga terjadi
penyimpangan norma-norma etis, meski perusahaan-perusahaan tersebut memiliki code of conduct dalam berbisnis
yang harus dipatuhi seluruh organ di dalam organisasi. Penerapan kaidah good corporate governace di perusahaan
swasta, BUMN, dan instansi pemerintah juga masih lemah. Banyak perusahaan melakukan pelanggaran, terutama dalam
pelaporan kinerja keuangan perusahaan.

Prinsip keterbukaan informasi tentang kinerja keuangan bagi perusahaan terdaftar di BEJ, misalnya seringkali dilanggar
dan jelas merugikan para pemangku kepentingan (stakeholders),terutama pemegang saham dan masyarakat luas
lainnya.Berbagai kasus insider trading dan banyaknya perusahaan publik yang di-suspend perdagangan sahamnya oleh
otoritas bursa menunjukkan contoh praktik buruk dalam berbisnis. Belum lagi masalah kerusakan lingkungan yang terjadi
akibat eksploitasi sumber daya alam dengan alasan mengejar keuntungan setinggi-tingginya tanpa memperhitungkan
daya dukung ekosistem lingkungan.

Bisa dibayangkan, dampak nyata akibat ketidakpedulian pelaku bisnis terhadap etika berbisnis adalah budaya korupsi
yang semakin serius dan merusak tatanan sosial budaya masyarakat. Jika ini berlanjut, bagaimana mungkin investor
asing tertarik menanamkan modalnya di negeri kita? Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang mengapa kesemua ini
terjadi? Apakah para pengusaha tersebut tidak mendapatkan pembelajaran etika bisnis di bangku kuliah? Apa yang salah
dengan pendidikan kita, karena seharusnya lembaga pendidikan berfungsi sebagai morale force dalam menegakkan nilai-
nilai kebenaran dalam berbisnis?

Bagaimana sebenarnya etika bisnis diajarkan di sekolah—kalaupun ada—dan di perguruan tinggi? Etika bisnis
merupakan mata kuliah yang diajarkan di lingkungan pendidikan tinggi yang menawarkan program pendidikan bisnis dan
manajemen. Beberapa kendala sering dihadapi dalam menumbuhkembangkan etika bisnis di dunia pendidikan.
Pertama, kekeliruan persepsi masyarakat bahwa etika bisnis hanya perlu diajarkan kepada mahasiswa program
manajemen dan bisnis karena pendidikan model ini mencetak lulusan sebagai mencetak pengusaha. Persepsi demikian
tentu tidak tepat. Lulusan dari jurusan/program studi nonbisnis yang mungkin diarahkan untuk menjadi pegawai tentu
harus memahami etika bisnis. Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha,
termasuk dalam berinteraksi dengan stakeholders, termasuk tentunya karyawan.

Etika bisnis sebaik apa pun yang dicanangkan perusahaan dan dituangkan dalam pedoman perilaku, tidak akan berjalan
tanpa kepatuhan karyawan dalam menaati norma-norma kepatutan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Kedua,
pada program pendidikan manajemen dan bisnis, etika bisnis diajarkan sebagai mata kuliah tersendiri dan tidak
terintegrasi dengan pembelajaran pada mata kuliah lain. Perlu diingat bahwa mahasiswa sebagai subjek didik harus
mendapatkan pembelajaran secara komprehensif. Integrasi antara aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif dalam proses
pembelajaran harus diutamakan. Sehingga masuk akal apabila etika bisnis—aspek afektif/ sikap dalam hal ini—
disisipkan di berbagai mata kuliah yang ditawarkan. Ketiga, metode pengajaran dan pembelajaran pada mata kuliah ini
cenderung monoton.Pengajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah langsung.

Kalaupun disertai penggunaan studi kasus, sayangnya tanpa disertai kejelasan pemecahan masalah dari kasus-kasus
yang dibahas. Hal ini disebabkan substansi materi etika bisnis lebih sering menyangkut kaidah dan norma yang
cenderung abstrak dengan standar acuan tergantung persepsi individu dan institusi dalam menilai etis atau tidaknya
suatu tindakan bisnis. Misalnya, etiskah mengiklankan sesuatu obat dengan menyembunyikan informasi tentang indikasi
pemakaian? Atau membahas moral hazard pada kasus kebangkrutan perusahaan sekelas Enron di Amerika Serikat.
Keempat, etika bisnis tidak terdapat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.

Nilainilai moral dan etika dalam berperilaku bisnis akan lebih efektif diajarkan pada saat usia emas (golden age) anak,
yaitu usia 4–6 tahun. Karena itu, pengajarannya harus bersifat tematik. Pada mata pelajaran agama, misalnya, guru bisa
mengajarkan etika bisnis dengan memberi contoh bagaimana Nabi Muhammad SAW berdagang dengan tidak
mengambil keuntungan setinggi langit. Kelima, orangtua beranggapan bahwa sesuatu yang tidak mungkin mengajarkan
anak di rumah tentang etika bisnis karena mereka bukan pengusaha. Pandangan sempit ini dilandasi pemahaman
bahwa etika bisnis adalah urusan pengusaha.

Padahal, sebenarnya penegakan etika bisnis juga menjadi tanggung jawab kita sebagai konsumen. Orangtua dapat
mengajarkan etika bisnis di lingkungan keluarga dengan jalan memberi keteladanan pada anak dalam menghargai hak
atas kekayaan intelektual (HaKI), misalnya dengan tidak membelikan mereka VCD, game software, dan produk bajakan
lain dengan alasan yang penting murah. Keenam, pendidik belum berperan sebagai model panutan dalam pengajaran
etika bisnis. Misalnya masih sering kita mendapati fenomena orangtua siswa memberi hadiah kepada gurunya pada saat
kenaikan kelas dengan alasan sebagai rasa terima kasih dan ikhlas.

Pendidik menerima hadiah tersebut dengan senang hati dan dengan sengaja menunjukkan hadiah pemberian orangtua
siswa tersebut kepada teman sejawatnya dengan memuji-muji nilai atau besaran hadiah tersebut. Tidakkah kita sadari,
kondisi seperti ini akan memberikan kesan mendalam pada anak kita? Mengurangi praktik pelanggaran etika dalam
berbisnis merupakan tanggung jawab kita semua. Sebagai pengusaha, tujuan memaksimalkan profit harus diimbangi
peningkatan peran dan tanggung jawab terhadap masyarakat. Perusahaan turut melakukan pemberdayaan kualitas hidup
masyarakat melalui program corporate social responsibility (CSR).

Pada saat kita berperan sebagai konsumen, seyogianya memahami betul hak dan kewajiban dalam menghargai karya
orang lain. Orangtua harus menjadi model panutan dengan memberikan contoh baik tentang perilaku berbisnis kepada
anak sehingga kelak mereka akan menjadi pekerja atau pengusaha yang mengerti betul arti penting etika bisnis.
Pemerintah sebagai regulator pasar turut berperan mengawasi praktik negatif para pelaku ekonomi. Sudah saatnya
pemerintah mempertimbangkan etika bisnis termuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Peran aktif para
pelaku ekonomi ini pada akhirnya akan menjadikan dunia bisnis di Tanah Air surga bagi investor asing.

(*) Drs. Dedi Purwana E.S., M.Bus. Direktur Eksekutif the Indonesian Council on Economic Education (ICEE)

 

Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/periskop/etika-bisnis-dan-pendidikan.html

Etika Bisnis dalam Islam

 http://www.deshion.com/artikel/bisnis/129-etika-bisnis-dalam-islam.html
 
 
Oleh : Drs.Agustianto,MA
Salah satu kajian penting dalam Islam adalah persoalan etika bisnis. Pengertian etika adalah a code or set of principles which people live (kaedah atau seperangkat prinsip yang mengatur hidup manusia).
 
 
Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau moralitas. Dengan demikian, moral berbeda dengan etika. Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Menipu orang lain adalah buruk. Ini berada pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk apa alasan pikirannya, merupakan lapangan etika. Salah satu kajian etika yang amat populer memasuki abad 21 di mellinium ketiga ini adalah etika bisnis.
DIKOTOMI MORAL DAN BISNIS
Di zaman klasik bahkan juga di era modern, masalah etika bisnis dalam dunia ekonomi tidak begitu mendapat tempat. Maka tidak aneh bila masih banyak ekonom kontemporer yang menggemakan cara pandang ekonom klasik Adam Smith. Mereka berkeyakinan bahwa sebuah bisnis tidak mempunyai tanggung jawab sosial dan bisnis terlepas dari “etika”. Dalam ungkapan Theodore Levitt, tanggung jawab perusahaan hanyalah mencari keuntungan ekonomis belaka.
Di Indonesia Paham klasik tersebut sempat berkembang secara subur di Indonesia, sehingga mengakibatkan terpuruknya ekonomi Indonesia ke dalam jurang kehancuran. Kolusi, korupsi, monopoli, penipuan, penimbunan barang, pengrusakan lingkungan, penindasan tenaga kerja, perampokan bank oleh para konglomerat, adalah persoalan-persoalan yang begitu telanjang didepan mata kita baik yang terlihat dalam media massa maupun media elektronik.
Di Indonesia, pengabaian etika bisnis sudah banyak terjadi khususunya oleh para konglomerat. Para pengusaha dan ekonom yang kental kapitalisnya, mempertanyakan apakah tepat mempersoalkan etika dalam wacana ilmu ekonomi?. Munculnya penolakan terhadap etika bisnis, dilatari oleh sebuah paradigma klasik, bahwa ilmu ekonomi harus bebas nilai (value free). Memasukkan gatra nilai etis sosial dalam diskursus ilmu ekonomi, menurut kalangan ekonom seperti di atas, akan mengakibatkan ilmu ekonomi menjadi tidak ilmiah, karena hal ini mengganggu obyektivitasnya. Mereka masih bersikukuh memegang jargon “mitos bisnis a moral” Di sisi lain, etika bisnis hanyalah mempersempit ruang gerak keuntungan ekonomis. Padahal, prinsip ekonomi, menurut mereka, adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

Kebangkitan Etika Bisnis
Sebenarnya, Di Barat sendiri, pemikiran yang mengemukakan bahwa ilmu ekonomi bersifat netral etika seperti di atas, akhir-akhir ini telah digugat oleh sebagian ekonom Barat sendiri. Pandangan bahwa ilmu ekonomi bebas nilai, telah tertolak. Dalam ilmu ekonomi harus melekat nuansa normatif dan tidak netral terhadap nilai-nilai atau etika sosial. Ilmu ekonomi harus mengandung penentuan tujuan dan metode untuk mencapai tujuan. Pemikiran ini banyak dilontarkan oleh Samuel Weston, 1994, yang merangkum pemikiran Boulding(1970), Mc Kenzie (1981), dan Myrdal (1984).
Pada tahun 1990-an Paul Ormerof, seorang ekonom kritis Inggris menerbitkan bukunya yang amat menghebohkan “The Death of Economics, Ilmu Ekonomi sudah menemui ajalnya. (Ormerof,1994). Tidak sedikit pula pakar ekonomi millenium telah menyadari makin tipisnya kesadaran moral dalam kehidupan ekonomi dan bisnis modern. Amitas Etzioni menghasilkan karya monumental dan menjadi best seller; The Moral dimension: Toward a New Economics (1988). Berbagai buku etika bisnis dan dimensi moral dalam ilmu ekonomi semakin banyak bermunculnan.
Jadi, menjelang millenium ketiga dan memasuki abad 21, konsep etika mulai memasuki wacana bisnis. Wacana bisnis bukan hanya dipengaruhi oleh situasi ekonomis, melainkan oleh perubahan-perubahan sosial, ekonomi, politik, teknologi, serta pergeseran-pergeseran sikap dan cara pandang para pelaku bisnis atau ahli ekonomi. Keburukan-keburukan bisnis mulai dibongkar. Mulai dari perkembangan pasar global, resesi yang mengakibatkan pemangkasan anggaran PHK, enviromentalisme, tuntutan para karyawan yang makin melampaui sekedar kepuasan material, aktivisme para pemegang saham dalam perusahaan-perusahaan go public atau trans nasional, kaedah-kaedah baru di bidang managemen, seperti Total Quali¬ty Management, rekayasa ulang dan bencmarking yang menghasilkan pemipihan hirarki dan empowerment, semuanya telah men¬ingkatkan kesadaran orang tentang keniscayaan etika dalam aktivitas bisnis.
Contoh kecil kesadaran itu terlihat pada sikap para pakar ekonomi kapitalis Barat -yang telah merasakan implikasi keburukan strategi spekulasi yang amat riskan- mengusulkan untuk membuat kebijakan dalam memerangi spekulasi. Prof. Lerner dalam buku “Economics of Control”, mengemukakan bahwa kejahatan spekulasi yang agressif, paling baik bila dicegah dengan kontra spekulasi. Mereka tampaknya belum berhasil menyelesaikan krisis tersebut, meskipun mereka menanganinya dengan serius. Mungkin karena itulah Prof. Taussiq berusaha memecahkan masalah ini dengan memperbaiki moral rakyat. Ia dengan lantang berkomentar, “Obat paling mujarab, bagi kerusakan dunia bisnis adalah norma moral yang baik untuk semua industri”.
Pandangan-pandangan di atas menunjukkan, bahwa di Barat telah muncul kesadaran baru tentang pentingnya dimensi etika memasuki lapangan bisnis.

Kecenderungan Baru
Perusahaan-perusahaan besar, model abad 21, kelihatannya juga mempunyai kecenderungan baru untuk mengimplementasikan etika bisnis sebagai visi masyarakat yang bertanggung-jawab secara sosial dan ekonomis. Realitas di atas, dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh James Liebig, penulis Merchants of Vision. Dalam penelitian itu, ia mewawancarai tokoh-tokoh bisnis di 14 negara. James Liebig menemukan enam perspektif, yang umum berlaku, sbb: 1. Bertindak sesuai etika, 2. Mempertinggi keadilan sosial, 3. Melindungi lingkungan, 4. Pemberdayaan kreatifitas manusia, 5. Menentukan visi dan tujuan bisnis yang bersifat sosial dan melibatkan para karyawan dalam membangun dunia bisnis yang lebih baik, menghidupkan sifat kasih sayang dan pelayanan yang baik dalam proses perusahaan, 6. Meninjau ulang pandangan klasik tentang paradigma ilmu ekonomi yang bebas nilai. Perspektif di atas menunjukkan bahwa etika bisnis yang selama ini jadi cita-cita, kini benar-benar menjadi mudah diwujudkan sebagai kenyataan.
Dengan demikian, tidak ada alasan untuk menolak etika dalam dunia bisnis, bahkan kepatuhan kepada etika bisnis, sesungguhnya, bersifat kondusif terhadap upaya meningkatkan keuntungan pengusaha atau pemilik modal. Misalnya, para pengusaha sekarang, percaya bahwa kesenjangan gaji yang tidak terlalu besar antara penerima gaji tertinggi dan terendah dan fasilitas-fasilitas yang diterima oleh kedua kelompok karyawan ini, akan mendorong peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Karyawan yang dulu cendrung dianggap sebagai sekrup dalam mesin besar perusahaan, kini diberdayakan. Perempuan yang selam ini sering menjadi korban tuntutan efisiensi, sekarang mendapatkan perhatian yang layak.
Perusahaan-perusahaan besar kinipun berlomba-lomba menampilkan citra diri yang sadar lingkungan, bukan saja lingkungan fisik tetapi juga lingkungan sosial dan budaya. Jika di sarang kapitalisme sendiri, (Amerika dan Eropa) telah mulai berkembang trend baru bagi dunia bisnis, yaitu keniscayaan etika, (meskipun mungkin belum sempurna), tentu kemunculannya lebih mungkin dan lebih dapat subur di negeri kita yang dikenal agamis ini.
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan, bahwa eksistensi etika dalam wacana bisnis merupakan keharusan yang tak terbantahkan. Dalam situasi dunia bisnis membutuhkan etika, Islam sejak lebih 14 abad yang lalu, telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis.

Islam Sumber Nilai dan Etika
Islam merupakan sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk wacana bisnis. Islam memiliki wawasan yang komprehensif tentang etika bisnis. Mulai dari prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalam perdagangan, faktor-faktor produksi, tenaga kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan, masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi dalam bisnis, sampai kepada etika sosio ekonomik menyangkut hak milik dan hubungan sosial.
Aktivitas bisnis merupakan bagian integral dari wacana ekonomi. Sistem ekonomi Islam berangkat dari kesadaran tentang etika, sedangkan sistem ekonomi lain, seperti kapitalisme dan sosialisme, cendrung mengabaikan etika sehingga aspek nilai tidak begitu tampak dalam bangunan kedua sistem ekonomi tersebut. Keringnya kedua sistem itu dari wacana moralitas, karena keduanya memang tidak berangkat dari etika, tetapi dari kepentingan (interest). Kapitalisme berangkat dari kepentingan individu sedangkan sosialisme berangkat dari kepentingan kolektif. Namun, kini mulai muncul era baru etika bisnis di pusat-pusat kapitalisme. Suatu perkembangan baru yang menggembirakan.
Al-Qur’an sangat banyak mendorong manusia untuk melakukan bisnis. (Qs. 62:10,). Al-Qur’an memberi pentunjuk agar dalam bisnis tercipta hubungan yang harmonis, saling ridha, tidak ada unsur eksploitasi (QS. 4: 29) dan bebas dari kecurigaan atau penipuan, seperti keharusan membuat administrasi transaksi kredit (QS. 2: 282).
Rasulullah sendiri adalah seorang pedagang bereputasi international yang mendasarkan bangunan bisnisnya kepada nilai-nilai ilahi (transenden). Dengan dasar itu Nabi membangun sistem ekonomi Islam yang tercerahkan. Prinsip-prinsip bisnis yang ideal ternyata pernah dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya. Realitas ini menjadi bukti bagi banyak orang, bahwa tata ekonomi yang berkeadilan, sebenarnya pernah terjadi, meski dalam lingkup nasional, negara Madinah. Nilai, spirit dan ajaran yang dibawa Nabi itu, berguna untuk membangun tata ekonomi baru, yang akhirnya terwujud dalam tata ekonomi dunia yang berkeadilan.
Syed Nawab Haidar Naqvi, dalam buku “Etika dan Ilmu Ekonomi: Suatu Sistesis Islami”, memaparkan empat aksioma etika ekonomi, yaitu, tauhid, keseimbangan (keadilan), kebebasan, tanggung jawab.
Tauhid, merupakan wacana teologis yang mendasari segala aktivitas manusia, termasuk kegiatan bisnis. Tauhid menyadarkan manusia sebagai makhluk ilahiyah, sosok makhluk yang bertuhan. Dengan demikian, kegiatan bisnis manusia tidak terlepas dari pengawasan Tuhan, dan dalam rangka melaksanakan titah Tuhan. (QS. 62:10)
Keseimbangan dan keadilan, berarti, bahwa perilaku bisnis harus seimbang dan adil. Keseimbangan berarti tidak berlebihan (ekstrim) dalam mengejar keuntungan ekonomi (QS.7:31). Kepemilikan individu yang tak terbatas, sebagaimana dalam sistem kapitalis, tidak dibenarkan. Dalam Islam, Harta mempunyai fungsi sosial yang kental (QS. 51:19)
Kebebasan, berarti, bahwa manusia sebagai individu dan kolektivitas, punya kebebasan penuh untuk melakukan aktivitas bisnis. Dalam ekonomi, manusia bebas mengimplementasikan kaedah-kaedah Islam. Karena masalah ekonomi, termasuk kepada aspek mu’amalah, bukan ibadah, maka berlaku padanya kaedah umum, “Semua boleh kecuali yang dilarang”. Yang tidak boleh dalam Islam adalah ketidakadilan dan riba. Dalam tataran ini kebebasan manusia sesungguynya tidak mutlak, tetapi merupakan kebebasan yang bertanggung jawab dan berkeadilan.
Pertanggungjawaban, berarti, bahwa manusia sebagai pelaku bisnis, mempunyai tanggung jawab moral kepada Tuhan atas perilaku bisnis. Harta sebagai komoditi bisnis dalam Islam, adalah amanah Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

PANDUAN NABI MUHAMMAD DALAM BISNIS
Rasululah Saw, sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis, di antaranya ialah: Pertama, bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran. Dalam doktrin Islam, kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Dalam tataran ini, beliau bersabda: “Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya” (H.R. Al-Quzwani). “Siapa yang menipu kami, maka dia bukan kelompok kami” (H.R. Muslim). Rasulullah sendiri selalu bersikap jujur dalam berbisnis. Beliau melarang para pedagang meletakkan barang busuk di sebelah bawah dan barang baru di bagian atas.
Kedua, kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis. Pelaku bisnis menurut Islam, tidak hanya sekedar mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, sebagaimana yang diajarkan Bapak ekonomi kapitalis, Adam Smith, tetapi juga berorientasi kepada sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis. Tegasnya, berbisnis, bukan mencari untung material semata, tetapi didasari kesadaran memberi kemudahan bagi orang lain dengan menjual barang.
Ketiga, tidak melakukan sumpah palsu. Nabi Muhammad saw sangat intens melarang para pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi bisnis Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Nabi bersabda, “Dengan melakukan sumpah palsu, barang-barang memang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah”. Dalam hadis riwayat Abu Zar, Rasulullah saw mengancam dengan azab yang pedih bagi orang yang bersumpah palsu dalam bisnis, dan Allah tidak akan memperdulikannya nanti di hari kiamat (H.R. Muslim). Praktek sumpah palsu dalam kegiatan bisnis saat ini sering dilakukan, karena dapat meyakinkan pembeli, dan pada gilirannya meningkatkan daya beli atau pemasaran. Namun, harus disadari, bahwa meskipun keuntungan yang diperoleh berlimpah, tetapi hasilnya tidak berkah.
Keempat, ramah-tamah . Seorang palaku bisnis, harus bersikap ramah dalam melakukan bisnis. Nabi Muhammad Saw mengatakan, “Allah merahmati seseorang yang ramah dan toleran dalam berbisnis” (H.R. Bukhari dan Tarmizi).
Kelima, tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut. Sabda Nabi Muhammad, “Janganlah kalian melakukan bisnis najsya (seorang pembeli tertentu, berkolusi dengan penjual untuk menaikkan harga, bukan dengan niat untuk membeli, tetapi agar menarik orang lain untuk membeli).
Keenam, tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain, agar orang membeli kepadanya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” (H.R. Muttafaq ‘alaih).
Ketujuh, tidak melakukan ihtikar. Ihtikar ialah (menumpuk dan menyimpan barang dalam masa tertentu, dengan tujuan agar harganya suatu saat menjadi naik dan keuntungan besar pun diperoleh). Rasulullah melarang keras perilaku bisnis semacam itu.
Kedelapan, takaran, ukuran dan timbangan yang benar. Dalam perdagangan, timbangan yang benar dan tepat harus benar-benar diutamakan. Firman Allah: “Celakalah bagi orang yang curang, yaitu orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi” ( QS. 83: 112).
Kesembilan, Bisnis tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada Allah. Firman Allah, “Orang yang tidak dilalaikan oleh bisnis lantaran mengingat Allah, dan dari mendirikan shalat dan membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang hari itu, hati dan penglihatan menjadi goncang”.
Kesepuluh, membayar upah sebelum kering keringat karyawan. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Berikanlah upah kepada karyawan, sebelum kering keringatnya”. Hadist ini mengindikasikan bahwa pembayaran upah tidak boleh ditunda-tunda. Pembayaran upah harus sesuai dengan kerja yang dilakuan.
Kesebelas, tidak monopoli. Salah satu keburukan sistem ekonomi kapitalis ialah melegitimasi monopoli dan oligopoli. Contoh yang sederhana adalah eksploitasi (penguasaan) individu tertentu atas hak milik sosial, seperti air, udara dan tanah dan kandungan isinya seperti barang tambang dan mineral. Individu tersebut mengeruk keuntungan secara pribadi, tanpa memberi kesempatan kepada orang lain. Ini dilarang dalam Islam.
Keduabelas, tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat) yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial. Misalnya, larangan melakukan bisnis senjata di saat terjadi chaos (kekacauan) politik. Tidak boleh menjual barang halal, seperti anggur kepada produsen minuman keras, karena ia diduga keras, mengolahnya menjadi miras. Semua bentuk bisnis tersebut dilarang Islam karena dapat merusak esensi hubungan sosial yang justru harus dijaga dan diperhatikan secara cermat.
Ketigabelas, komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang yang haram, seperti babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dsb. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi dan “patung-patung” (H.R. Jabir).
Keempatbelas, bisnis dilakukan dengan suka rela, tanpa paksaan. Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, kecuali dengan jalan bisnis yang berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu” (QS. 4: 29).
Kelimabelas, Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya. Rasulullah memuji seorang muslim yang memiliki perhatian serius dalam pelunasan hutangnya. Sabda Nabi Saw, “Sebaik-baik kamu, adalah orang yang paling segera membayar hutangnya” (H.R. Hakim).
Keenambelas, Memberi tenggang waktu apabila pengutang (kreditor) belum mampu membayar. Sabda Nabi Saw, “Barang siapa yang menangguhkan orang yang kesulitan membayar hutang atau membebaskannya, Allah akan memberinya naungan di bawah naunganNya pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan-Nya” (H.R. Muslim).
Ketujuhbelas, bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba. Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, tinggalkanlah sisa-sisa riba jika kamu beriman (QS. al-Baqarah:: 278) Pelaku dan pemakan riba dinilai Allah sebagai orang yang kesetanan (QS. 2: 275). Oleh karena itu Allah dan Rasulnya mengumumkan perang terhadap riba.
Demikianlah sebagian etika bisnis dalam perspektif Islam yang sempat diramu dari sumber ajaran Islam, baik yang bersumber dari al-Qur’an maupun Sunnah.

Ekonomi RI Akan Terus Membaik

http://www.fiskal.depkeu.go.id/webbkf/info/detailinfo.asp?NewsID=N146574075

Ekonomi RI Akan Terus Membaik
16 November 2009

Indikasi pemulihan ekonomi global berangsur-angsur menguat. Perkembangan tersebut tidak hanya dimonopoli oleh negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, ataupun negara-negara di Eropa. Aktivitas ekonomi di kawasan regional pun ternyata sudah mulai meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Melihat kondisi tersebut, timbul pertanyaan bagaimana keadaan ekonomi Indonesia saat ini dan prospeknya ke depan?

Menurut data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia sempat mengalami pelambatan pertumbuhan yang cukup signifikan dalam empat triwulan terakhir. Pada triwulan III-2008, ekonomi Indonesia masih tumbuh dengan 6,4 persen YoY (year-on-year). Namun, seiring dengan memburuknya kondisi ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 5,2 persen pada triwulan IV-2008 dan terus turun menjadi 4,0 persen triwulan II-2009.

Untunglah penurunan tadi tidak lama. Pada triwulan III-2009, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai naik menjadi 4,2 persen. Pertumbuhan tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 4,75 persen YoY.

Selain itu, peningkatan laju pertumbuhan ekonomi itu juga didukung belanja pemerintah, yang walaupun pertumbuhannya menurun dibandingkan kuartal sebelumnya, masih mencapai 2 digit, yaitu 10,20 persen.

Sementara itu, walaupun masih tumbuh dengan agak lamban, laju pertumbuhan investasi sudah mulai naik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (dari 2,6 persen pada triwulan II-2009 menjadi 3,95 persen pada triwulan III-2009). Bahkan, jika ditinjau dengan menggunakan pertumbuhan triwulanan (quarter-on-quarter/QoQ), investasi mulai naik sejak triwulan II-2009. Naiknya investasi didukung oleh suku bunga yang semakin rendah dan permintaan domestik yang kian naik.

Pada triwulan III-2009, walaupun ekspor dan impor masih tumbuh negatif, laju penurunannya berkurang dibanding triwulan sebelumnya. Ditinjau dari pertumbuhan triwulanan (QoQ), ekspor dan impor mulai naik sejak triwulan II-2009.

Meningkatnya laju pertumbuhan ekspor dan impor ini seiring dengan membaiknya keadaan ekonomi domestik dan global yang akhirnya membuat aktivitas permintaan barang dari dalam dan luar negeri meningkat.

Sektoral juga membaik

Jika ditinjau berdasarkan sektoral, sektor transportasi dan komunikasi menunjukkan pertumbuhan terbesar, yaitu 18,20 persen pada triwulan III-2009. Memang sektor ini selalu menunjukkan peningkatan laju pertumbuhan sejak beberapa tahun ini. Tahun 2001 pertumbuhan sektor ini mencapai 8,10 persen dan terus tumbuh hingga 16,69 persen tahun 2008.

Sektor berikutnya yang tumbuh paling besar adalah listrik, gas, dan air bersih yang tumbuh 14,64 persen, diikuti sektor konstruksi (8,79 persen). Pertumbuhan sektor konstruksi ini mulai naik sejak triwulan I-2009, seiring dengan kebijaksanaan Bank Indonesia agresif menurunkan suku bunga sejak Desember 2008. Pada triwulan IV-2008, sektor konstruksi tumbuh 5,7 persen dan terus naik hingga 8,79 persen triwulan III-2009.

Sektor pertambangan juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat. Tahun 2004 sektor ini masih tumbuh negatif -4,48 persen. Namun, tahun 2005 sektor ini mulai tumbuh positif hingga tahun 2008 dengan rata-rata 1,86 persen. Karena itu, pertumbuhan 6,53 persen triwulan III-2009 menunjukkan sektor ini berkembang cukup pesat.

Sektor manufaktur tumbuh 1,25 persen pada triwulan III-2009 dari pertumbuhan 1,53 persen pada triwulan sebelumnya. Sepintas terlihat sektor ini belum ada perbaikan. Namun, jika ditinjau menggunakan pertumbuhan triwulanan (QoQ), sektor ini mulai membaik sejak triwulan I-2009. Pada triwulan IV-2008, sektor ini masih tumbuh negatif -2,5 persen (QoQ). Namun, triwulan I-2009 sektor ini tumbuh -0,5 persen (QoQ) dan terus membaik hingga 2,84 persen (QoQ) triwulan III-2009.

Pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran juga masih tumbuh negatif -0,62 persen triwulan III-2009. Namun, jika ditinjau menggunakan pertumbuhan triwulanan (QoQ), sektor ini mulai membaik sejak triwulan II-2009. Pada triwulan I-2009, sektor ini masih tumbuh negatif -4,84 persen (QoQ). Namun, triwulan II-2009 sektor ini tumbuh 2,48 persen (QoQ) dan terus membaik hingga 4,59 persen (QoQ) triwulan III-2009 seiring dengan mulai pulihnya perekonomian global.

Prospek masih cerah

Membaiknya ekonomi Indonesia ini juga tecermin dalam coincident economic index (CEI) Danareksa. CEI adalah indeks pergerakan ekonomi saat ini. CEI disusun menggunakan informasi penjualan mobil, konsumsi semen, impor, suplai uang, dan penjualan ritel. CEI yang naik menggambarkan aktivitas perekonomian yang naik, sedangkan CEI yang turun menggambarkan aktivitas perekonomian yang menurun.

CEI mengalami penurunan sejak Juli 2008 (Gambar 1). Artinya, ekonomi kita sudah melambat sejak bulan itu. Pada bulan-bulan berikutnya CEI terus turun tajam, yang menunjukkan penurunan aktivitas perekonomian yang signifikan. CEI terus turun hingga Februari 2009, yang menunjukkan perekonomian terus memburuk.

Namun, sejak Maret 2009, aktivitas perekonomian mulai naik. Peningkatan didorong oleh permintaan domestik yang kian naik karena daya beli yang kian membaik dan juga suku bunga rendah. Akibatnya, CEI terus naik mencapai 108,12 pada Agustus 2009. Kenaikan CEI selama enam bulan berturut-turut ini menunjukkan aktivitas perekonomian yang membaik.

Ke depan, tampaknya ekonomi kita akan terus membaik, seperti diisyaratkan leading economic index (LEI). LEI menggambarkan arah pergerakan ekonomi 6-12 bulan ke depan. LEI disusun menggunakan data izin mendirikan bangunan, kedatangan turis, persetujuan investasi asing, nilai tukar, IHSG, ekspor, dan inflasi di sektor jasa.

LEI mengalami penurunan terus-menerus periode Januari-Oktober 2008, tetapi sejak itu LEI tidak turun lagi. Bahkan, pada Maret 2009 LEI naik signifikan dan terus menunjukkan tren naik (Gambar 2). Ini indikasi bahwa perekonomian kita akan terus tumbuh.

Diskusi di atas menunjukkan, perekonomian Indonesia saat ini berada dalam fase ekspansi. Ada sejumlah faktor yang diperkirakan dapat menjadi penopang ekspansi ekonomi Indonesia mendatang.

Pertama, suku bunga yang menurun akan mendorong konsumen meningkatkan belanjanya sekaligus menekan biaya bagi produsen. Kedua, peningkatan indeks kepercayaan konsumen dan inflasi yang terkendali akan mendorong perbaikan daya beli masyarakat.

Ketiga, pemulihan ekonomi yang terjadi di sejumlah negara maju akan berdampak positif terhadap ekspor Indonesia yang pada gilirannya berdampak positif pula terhadap sektor lain, seperti industri dan perdagangan. Ekspansi itu akan semakin pesat bila dibarengi dengan percepatan stimulus fiskal dan pembelanjaan APBN yang tepat waktu.

Asti Suwarni Economist Danareksa Research Institute





Prospek Perekonomian Indonesia 2010 Akan Baik...

http://www.kompas.com/read/xml/2009/06/28/19175042/prospek.perekonomian.indonesia.2010.akan.baik

Direktur Centre for Information and Development Studies ( Cides), Umar Juoro memperkirakan, prospek perekonomian Indonesia 2010 dapat baik jika perekonomian dunia mulai pulih.

"Jika perekonomian dunia pulih, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat kembali ke tingkatan sekitar 6 persen, "

Umar mengatakan pertumbuhan ekonomi sekitar 6 persen pastinya mendorong kegiatan ekspor dan tentunya impor akan positif lagi, berdampak juga bagi invetasi dalam maupun luar negeri. "Apalagi, jika program pembangunan infrastruktur, baik dalam skema kebijakaan stimulasi perekonomian maupun sebagai program berkelanjutan dapat mengalami perkembangan yang berarti,"

Umar menilai tantangan perkembangan perekonomian Indonesia ke depan selain permasalahan pembangunan infrastruktur adalah menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi. Orientasinya pada sektor yang lebih mendorong pertumbuhan berkesinambungan dan menciptakan kesempatan kerja cenderung relatif besar, terutama pada sektor industri manufaktur.

Permasalahan pembangunan infrastruktur, menurut dia, bukanlah dalam hal pembiayaan, tetapi lebih berkaitan dengan persoalan struktural seperti pembebasan tanah, tarif dan kepastian hukum lainnya. "Tentu permasalahan struktural tersebut tidak dapat dipecahkan dengan segera, namun paling tidak perbaikan yang bertahap akan mendorong perkembangan perekonomian lebih baik," kata Umar.

Disinggung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat krisis global, dia menjelaskan, hingga triwulan I - 2009 mencapai 4,4 persen, terutama didukung oleh konsumsi masyarakat yang tumbuh 5,8 persen dan pengeluaran pemerintah. Begitu pula sekalipun ekspor mengalami pertumbuhan negatif lebih dari 20 persen, namun neraca perdagangan dan neraca berjalan masih positif karena pertumbuhan impor negatif lebih besar dari ekspor.

Strategisnya belakangan ini nilai rupiah dan indeks pasar modal juga mengalami penguatan signifikan karena prospek perekonomian Indonesia yang dilihat baik sehingga para investor mulai mengalirkan dananya ke pasar yang diperkirakan memberikan hasil tinggi, terutama di pasar yang sedang berkembang pasar komoditas.

"Penguatan nilai rupiah dan indeks pasar modal diperkirakan masih akan terus berlangsung, sekalipun pada saat tertentu terjadi koreksi. Jadi tidak berlebihan perkirakan nilai rupiah akan menembus kisaran angka Rp 9.500 per dollar AS dan indeks pasar modal mencapai 2.300," kata Umar Juoro.
 

ONO
Sumber : Ant



Semangaaat terus Ngerjain Tugas,, ^^

HaDuuuh,, BanYak bgt ya sekarang tugas-tugasnya...
mana miNggu depan udah mulai UTS lagii.. cepet bgt yaa waktu berputar. abis UTS, UAS deh,, abis itu semester 8.. OMG,, ga terasa udah mw selesai aja yaa kuliahnya.. tinggal perbaiki nilai2 yang jelek nih..
hari jum"at bsk aku mw Um aah.. lumayan cicil satu2.. hehehehe...
BElaaajar.. Belaajaar.. semangaat terus Belajar...

PersaHabatan..

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi

membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,
demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan
untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya
ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha
pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita
membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi
mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih
dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan
dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,
karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,
namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.
Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun
ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Penantian Yang ditunggu..

Hari ini aku seneng bgt. Soalnya akhirnya penantian pipie selama ini untuk di ACC PI"nya oleh DP"nya terwujud juga. setelah lama berkutak-atik dengan PI'nya, DP'nya memberikan surat itu juga. alhamdulilah bgt aku juga bersyukur dengan hal tersebut. Semangaaat terus buat tmn2" Seperjuangan pipie lainnya yang blm di ACC.. Semoga PI klian semua cepet kelar yaa.. and Bisa secepatnya Sidang.. AMIEN.. semangaaaaat...

Bagaimana Etika dalam membuat promosi yang baik dalam suatu kegiatan usaha

Dalam suatu kegiatan Usaha, pasti adanya suatu promosi dari suatu produk yang akan dipasarkan ke mayarakat. Dan disetiap memasarkan produk, pasti mempunyai etika tersendiri. adanya kejujuran dalam mempromosikan suatu produk. tidak adanya kecurangan atau pun kebahongan belaka agar produk tersebut terlihat menarik di depan masyarakat.

seperti contoh mempromosikan suatu produk tas. kita mempromosikannya dan menjualnya sesuai dengan kualitas dan kuantitas dari produk tersebut. Tidak melebihi apa yang sudah ditetapkan. seperti kualitas bahannya, harga harus dicocokkan dengan bahan dari suatu produk tas tersebut. sehingga tidak merugikan para pembelinya..

hal inilah yang dimaksud dengan Etika dalam membuat promosi yang baik dalam suatu kegiatan usaha. Setiap pelaku bisnis harus memiliki sikap jujur untuk mempromosikan suatu produknya. Sehingga tidak adanya pihak yang merasakan kerugian antara pebisnis dan pembeli.

etika dalam membuat produksi

Setiap membuat suatu produk tentu ada etikanya. Seperti produk jasa. Dimulai dari perencanaan, persediaan barang jasa, tempat yang strategi untuk memulai suatu produk jasa. kita tidak bisa sembarangan membuat produk jasa tanpa melihat daya tarik masyarakat sekitar. Kita juga harus memperhatikan kegunaan dan manfaat dari produk jasa yang kita hasilkan agar tidak merugikan orang lain.



Seperti contoh Dalam menjalankan bisnis internet, etika merupakan kunci yang harus tetap dijaga walau tidak bertemu orang secara langsung, ini demi menjaga hubungan yang baik antara penjual dan pembeli sehingga internet marketing yang kita lakukan akan berjalan awet tanpa merasa dirugikan antara pihak satu dengan yang lain.
 


Kemudahan serta kebebasan dalam memasarkan bisnis via internet menjadikan bisnis ini banyak di gemari oleh semua orang. Bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja walau tanpa harus bertatap muka membuat para internet marketer seolah-olah bisa melakukan apa saja yang mereka mau.


Etika yang dimiliki oleh pebisnis internet diantaranya :

Jujur
Kejujuran merupakan sikap yang harus di punyai oleh setiap pebisnis internet. Siapapun tahu kalau di UU negara dan agama sangat menjunjung tinggi yang namanya kejujuran.
Jujur dalam bisnis internet bisa meliputi apa saja yang disampaikan, seperti pembuatan sales letter yang sesuai dengan konten, sebab selama ini banyak pengaduan-pengaduan yang menyatakan banyaknya penjual ebook yang hanya menjual mimpi setinggi langit tapi konten yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.
Tentu saja ini membuat konsumen kecewa dan berang yang pada akhirnya hanya merugikan penjual ebook itu sendiri karena pembeli yang merasa tertipu tadi bercerita keberbagai forum yang isinya tentu saja menjatuhkan si pemilik produk.


Tanggung Jawab
Sebagai pengelola maupun pemilik jasa suatu layanan, tanggung jawab merupakan sikap yang wajib dimiliki. Karena ini menyangkut kredebilitas kita juga melibatkan kepuasan konsumen.
Semakin kita cepat dan tanggap dalam memberikan respon yang diadukan pelanggan semakin konsumen merasa puas dengan service yang kita berikan.
Jika pelanggan telah puas dengan layanan yang kita berikan, mereka akan berbicara kesana-kemari dan merekomendasikan produk maupun jasa kita, dan pada akhirnya sikap tanggung jawab tersebut akan menguntungkan pada diri kita sendiri sebagai pengelola.


Sabar

Memang tidak mudah menjadi pebisnis internet, dibutuhkan sikap sabar dan ketekunan dalam menghadapi situasi sesulit apapun, karena apapun bentuk suatu pekerjaan jika tidak dilandasi sikap sabar maka niscaya hasilnya tidak akan memuaskan, justru malah merugikan.
 






all abouT Me n my FamiLy.. Luv U aLL

I was born from a family who love me.
I was the first child of two brothers. but I have a stepbrother. although he was half brother, but he's like my brother alone.
my father retired from the Department of Foreign Affairs. and my mother retired from the Supreme Audit Board. But my father is now doing business with my brother's estate in north sumatra. there is oil palm plantation, teak, coffee, and others. so I lived in Jakarta with my mom and my sister. after retirement my mama, my mama also business selling crystals from various countries. I was in college-level economics 4 And my sister also went 3-level computer majors at the same university with me. I am grateful to have family who love me .. They always provide a significant motivation for me. especially my mother .. My Mom is a source of motivation I am in life that really matters. motivation to me to keep striving to achieve a better future, and become a better human being again.
thank you father, mother, brother, sister .. I love you all ..

Semangaaaaaaaaaaad Bwd peRbaikaN niLaii...

Hari nIyh aku gaG kuLiah,, bYasa,, UM.. hehehe...
niLai-niLai quu mcii pada Kacruut degh.. tpi tdi seRu UM"nyaa,, sepii Bgd..
lumaYan lah dri C ke B.. sbnerNya cii bisa ke A.. tpi aq soNgonG gtu.. sok coba2.. tpi unTung lahh ke B.. hehehehehehehe...
trus aq dftar lgii deGh bWd UM slanjuT"nya.. hehehehe...
truS, aq jUga ambiLin suRat ACC bWd pipie ke lokeT PI.. 
seperti byasa, aq bantuiN pipie ngeLengkapIn PI"nya yG masih kuRang.. smoga bsK PI'nya pipie Bs laNgsunG di ACC... amien.. jdi maLah aq yg gaG sabaRan.. hehehehe...

SeMangaaad Teruuuuus Bwd UM...!!!!!!!!!!!!!!!!!!! hihihiiihihi

KumpuL FuNkGa giRlz...

SenengNya aku HaRi nIyh.. coz bisa kumPul2 FuNkga Lgii..
waLaupUn gag smUa"nya bisa ikuT.. taPi seneng Bisa cRita terBahaK-bahak..
berhUbuNg mLm nIyh aKu haRus baLIk kedepOk,jdi gag laMa bgd ngumPul"nya..
so far I  haPpy...
Luv U funkGa girLz....

 

PrakTikuM MenYebaLkan...

Hari nIyh PraKtikUm"nyaa MenyEbaLKan Bgd..
qTA sekLZ saLAh semUA Lap awaL"Nya.. PAdaHAL ntu LaP qTa Liadd darI kLz2 sebeLuM"Nyaa..
maNa kk"nya nyOLOt bGd Lagii.. pdahaL adMin PenggaNTi doanG, soNgong"nya gag kaRuan deh..
trUs kLo gag diBiKIn, gag DiaBseN gtu.. PaRaaaaaaaaaaaaah bgd degH.. :(
YaUdin, aKhiR"nya qTa krJain aJH raMe2 bis sLesaii tuh pRaktiKUm...
SEbeeeeeeeeeeL bgD degH 9w amA tUh kk adMIn.. !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

 

hari yang menyenangkan

TEriMa kasiH ya ALLAH...
hari niyh Aquu seneng Bgd,, waLauPun haRi NIyh FanDy gaG jdi kTemu DP.. Tapi,Fandy disMs IbuNya tUk ambiL foRm ACC diLokeT bagiAn PI.. ntu kan TandanYa Dp"nya dh Ngasih izin tUk secepatnya di ACC.. tapi sayaNg,tadi gaG ada Bpk yang jga BagIan PI"nya.. jdi bsk Lagii kekmpUz unTuk Mnta suRatnYa...

insya ALLAH haRi sLasa bsK fandy ktemu DP"nya.. smoGa LangSung di ACC.. amien..

KangEn LibuRan Ke BanduNg Lagiiiiiiiiiii..........

aq KaNgen Deh LibuRan ke BandunG Lagii samA Tmn2 n Pacar quu.. hehehe..
rasanya Pengen lagii refreshing bersama kesana,,,
ke ciwaLk,tanGkuban peRaHu,kaWah puTih CiWidey,,, makAn suRabi BakAr sama2..
begadang, maen karTu, poKOknYa giLa2"an Deh..
heheheh...



                                                             BersaMa"nya diKawaH putih

                                                                cwo-cwo sabLeeek,,, hehehe


Bisa JuGa qTa Loncat.. hahahaha...



sok begayeeeeeeeeeeee....



cewe-CewE naRziiiizzzzzzz....

nehi-neHi kuMpahaTe.. ckckck

maLam yang diNgin.......................

mAlam nIyh sungguh terasa dingIN Bgd...
gini niyh kaLo cuaCa bIs ujaN.. jdi hawanya Beerrrrrrrrrrrrrrr...
ckckckckck.....
enakNya NgaPaen YaH kLo cuaca DingiN Gni..??
huuhuhuuhu....
 

KaRokean BareNg ama temeN2 kLz 4ea04.....

waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa... hari niyh ceneng bgd deh.. giLa2"an barenG ama temen2 kLz..
apalgii gembLong,Baso,eLsa... pada ngeLucu semua..
kocak suaRanya Pada faLz semua.. kecUaLi gembLong ama eLsa,, maLah duet gtu meReka.. keRen bGd deh suara meReka BerDua..
suaSana ruang"nya JuGadingin bgd.. Coz cwe2"nya gag goYang bgd..maLu cii ada anK2 cwo"nya.. ehehhe..
pokOnya 9w have fUn Bgd Hari Niyh...

CapEK"nya haRi ini... tapi seruuu...

Hufft,, capek"nya Hari Niyh...
akTifitas dri pagi ampe soRe...
haRi niYh seRu bgd ikuT seminAr gTu...
seminaR "SPIRIT & MOTIVATION".. Be a Strong Entrepreneur, who's afraid..??!!!!!!!!!
kak derby"nya kocaK bgd.. bisa bgd biKin qTa ketawa Terbahak-bahaK.. hahahah^^
trus, pesannya ntu bermanfaat Bgd deh.. bener2 memotivasi kita lebih maju lagii...
good.. good.. good...........

MenungGu dirinya....

hadddduuuuHH,, knP panas Bgd Yah cuacanya..
padaHaL kan Bis HuJan,, tpi ttp ajh geraaaaaaaaaaah.. hehehe..
lama juGa Yah nUnggu dya ketemU DP. hiihi.. smGa ajH PI"nya cepeT di ACC...

HiduP iTu Perjuangan....

Hidup ini hanya sementara... Banyak hal yang perLu kita pelajari dalam hidup Ini..
selagi masih ada keSempatan, pergunakan lah wakTu dengan sebaik2'nya...
jangan sia-siakan hidUp Qta dengan haL2 yang daPat  merugikan diri seNdiri mauPun oRang Lain..
bersikap baik Lah pada setiaP iNsan yg ada di DunIa ini... karna Qta Hidup tIdak sendiri'an..
bersyukur atas nikmat yang telah ALLAH berikan.. selalu panjatkan Do'a dan berusaha Lah daLam menggaPai cita2.. jangan Pernah menyerah.. karna hiduP itu penUh dengaN perjuangan...

Semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat......  ^^

Darii Dya UnTUk quu.....


cinta bukanlah nafsu,
cinta itu suci..
saling memberi,saling mengisi
dan tak ingin salah satu tersakiti..


jalan masih sangatlah panjang
untuk kita menuju akhir penantian..
namun janji kita t'lah terpatri,
di gerbang kebahagiaan cinta kita menanti..


pipie.. Luv U...

Penelitian iLmiah Ku..

ABSTRAKSI

Puspita Rani. 10206741

“STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA USAHA KUE PAK AMAS”

PI. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2009.

Kata kunci : Strategi Penetapan Harga dan usaha kue Pak Amas.

( x + 52)

Dizaman globalisasi seperti sekarang ini, persaingan dunia usaha semakin pesat dan ketat. Untuk mencapai laba yang maksimal sebuah usaha perlu mempertimbangkan salah satu hal yaitu : menetapkan harga suatu produk atau lini produk dalam lingkungan strategi harga yang ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penetapan harga, mengetahui HPP perunit dengan menggunakan metode Full Costing sebesar Rp. 605.69 dan Variabel Costing sebersar Rp. 592.54.

Penelitian ini menerapkan metode Full Costing dan Variabel Costing. Data yang digunakan adalah data primer berupa penetapan harga yang dilakukan oleh usaha Pak Amas.

Hasil penelitian diketahui bahwa strategi penetapan harga kue Pak Amas relatif lebih murah dibanding dengan pesaing lainnya.

Daftar Pustaka ( 1991 - 2005 )