Kalangan Muda Masuk Industri Kreatif

http://www.wartaekonomi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=229:mam&catid=45:inumum&Itemid=63

Sejumlah kaum muda masuk industri kreatif. Langkah ini didorong ide dan pemikiran baru bisnis yang dimiliki mereka.

Industri kreatif lebih didominasi oleh pengusaha muda karena memang trennya kreatifitas pengusaha muda jauh lebih tinggi, inovasi dan keberanian untuk mengambil new concept.
Saat ini makin banyaknya pemuda yang mendirikan usaha, dan ternyata berhasil. Dalam masa sekarang ini sudah banyak pemuda-pemuda yang memiliki kreativitas, inovasi dan semangat yang tinggi, dan sudah banyak menguasai sektor-sektor usaha dalam negeri. Khususnya disektor keuangan didominasi oleh kaum muda. Jadi sektor itu membutuhkan kreativitas yang tinggi, dan apa yang terjadi sekarang bahwasanya kaum muda sudah mulai bangkit untuk mengambil alih berbagai sektor. Sektor mineral, perkebunan, minning oil dan gas sudah banyak didominasi oleh pengusaha muda yang tentunya memiliki akses kedunia perbankan juga memiliki akses kepada manajemen yang lebih baik.

Pertumbuhan pengusaha muda antara tahun 2007-2008.
Enterpreuner-enterpreuner muda pertumbuhannya cukup baik, dan ada beberapa yang berhasil mengambil posisi dan proyek-proyek strategis, bahkan sudah banyak keberhasilan yang diciptakan pengusaha muda, memang yang menjadi persoalan hari ini adalah kuantitasnya yang tidak terlalu banyak, oleh karena itu kita berusaha mendorong agar kuantitas pengusaha muda yang bisa masuk ke kancah nasional bisa bertambah dari tahun ke tahun.


Karakteristik pengusaha muda sekarang dan jaman dulu.
Dari tahun ke tahun misi dari pengusaha muda tetap sama, yaitu bagaimana membangkitkan dan menyemangati pengusaha untuk bisa berkarya dan menciptakan value untuk negara. Dan apa yang kita lakukan hari ini adalah memotivasi lebih banyak lagi pengusaha, skup nya diperluas bukan hanya di kota besar tapi juga di kota kecil ke daerah pedalaman, supaya kita bisa mendorong dan memberi kesempatan bagi pengusaha muda untuk bangkit


Sekarang kompetisi memang lebih besar lebih banyak dan lebih hebat, namun tentunya kesempatan juga lebih luas. Beda dengan 10-15 tahun lalu dimana kompetisi antara pengusaha tidak seramai hari ini. Karena pertama, pengusahanya dulu belum banyak, kedua kesempatannya juga terbatas. Tapi kalau sekarang persaingannya lebih besar namun imbang dengan kesempatan yang juga lebih banyak. Sekarang yang menjadi tantangan dan kunci adalah informasi, siapa yang dapat akses informasi, dan jaringan yang bisa mengakses ke informasi itu maka akan memenangkan pertandingan hari ini.


Kebanyakan enterpreuner muda mengambil bidang ekonomi kreatif.
Industri kreatif merupakan industri baru di negara kita, pertama kita lihat industri kreatif sudah ambil bagian dalam perekonomian kita walaupun belum sebesar industri sektor riil atau manufaktur. Tapi industri kreatif lebih didominasi oleh pengusaha muda karena memang trennya kreatifitas pengusaha muda jauh lebih tinggi, inovasi dan keberanian untuk mengambil new concept terobosan sangat dituntut di industri kreatif karena kalau tidak punya terobosan tentunya bukan industri kreatif. Nah industri yang terkait dengan industri kreatif apakah itu event organizer, atau industri berbasis kreatifitas dan seni memang harus didasari dengan inovasi dan kreatifitas baru. 


Peluang industri kreatif. 
Peluangnya besar karena basisnya human resources atau creativity artinya sangat sulit akan the end. Jadi resistensi kita tinggi sekali terhadap produk impor, jarang barang-barang kreatif yang kita impor, karena akan berbeda tastenya, culturenya, biasanya orang-orang dlam negeri yang tahu apa yang dibutuhkan market dalam negeri. Industri ini prospeknya luar biasa, banyak perusahaan asing bergerak di kreatifitas yang awal mulanya masuk ke indonesia belum diminati tetapi setelah bertahun-tahun saya melihat sudah banyak profesional yang muda yang tadinya bekerja di perusahaan kreatif asal luar negeri sudah mulai bikin usaha sendiri yang berkompetisi dengan perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya. Jadi kalau kita melihat dominasi asing di industri asing, sudah mulai tersaingi dengan industri lokal, yang pengusahanya juga lulusan perusahaan asing tersebut. Nah ini trennya, dan ini akan berakibat perusahaan asing akan memiliki ruang yang cukup.

Modal

Yang pertama biasanya di sektor padat modal karena legacy dari orangtua atau keluarga, tidak banyak pengusaha muda yang memulai dari nol. Karena pengusaha muda ada tiga jenis, pertama karena dia lahir didunia usaha, artinya dia generasi kedua atau ketiga. Kedua, karena memang lingkungan, lahir dari lingkungan pengusaha, ketiga pengusaha karena dididik untuk jadi pengusaha. Jadi kalau kita lihat dari pengusaha yang lahir dari dunia usaha sendiri biasanya mereka hanya meneruskan usaha yang telah dibangun oleh keluarganya. Sementara yang profesional yang lahir dari lingkungan itu sendiri biasanya menciptakan usaha yang tadinya mereka bekerja di sektor yang sama. Biasanya mereka yang bekerja di bisnis advertisement, biasanya mereka bekerja hanya 1-2 tahun lalu keluar dan membuat perusahaan sendiri. Nah yang ketiga karena memang dididik untuk jadi pengusaha, biasanya mereka masuk dalam mikro bisnis baru seperti jual beli HP, bisnis yang modalnya tidak terlalu besar.

Dunia usaha ada yang berasal karena keturunan jadi mereka melanjutkan usaha orang tuanya, namun biasanya mereka memang sudah dibuat oleh orang tuanya dan mereka hanya melanjutkan bukan menciptakan perusahaan tersebut. Biasanya setelah dia membawa nilai baru dalam perusahaan, misalnya ingin membawa dan memperbaiki visi misi organisasi dan memodernkan semuanya baru mereka bisa dilepas oleh sang orangtua. Tapi memang sang founder harus pandai juga bagaimana mengkader penerusnya supaya benar-benar eksistensi perusahaan bisa dijaga, dan tongkat estafet bisa terus berjalan. Supaya anggapan generasi ketiga hanya menghancurkan menjadi anggapan yang salah.


Pasar bebas sangat baik dan menguntungkan pengusaha muda karena pasar bebas ini membuat kita lebih kreatif dan efisien dan lebih berinovasi cuma memang banyak hal yang harus kita cermati karena memang pengusaha Indonesia sedang menghadapi persaingan dengan negara seperti China yang memiliki keunggulan yang tidak dimiliki negara kita. Misalnya keunggulan dalam hal infrastruktur, di kita sangat jelek dan tidak membantu sektor usaha bahkan daya saing kita rendah karena efisiensi infrastruktur kita rendah sekali. Selain itu perbankan kita tidak memberi satu dorongan dari segi moneter, yang saya lihat langsung adalah suku bunga yang di negara lain suku bunga masih sekitar 2% sementara kita demandingnya bisa sampai 17%. itu mengakibatkan kita harus menyediakan margin yang lebih tinggi ketimbang kawan-kawan yang di China sana.
Makanya harga-harga kita harus lebih tinggi, sekitar 10-15% ketimbang barang-barang yang ada di China. Ini mengakibatkan kita tidak bisa berkompetisi karena mereka dengan mudahnya menjual barang-barang murah. Maka kita harus mampu berdaya saing lebih tinggi, kalau kita sudah berusaha berkompetisi dengan meningkatkan kualitas sementara pemerintah tidak memberi proteksi pasar kita dari serbuan produk asing tentunya kita tidak punya kemampuan yang besar. Karena di China mereka diberi insentif, oke kita memang tidak bisa dipenuhi pemerintah tetapi paling tidak suku bunganya bisa diberikan special rate bagi pengusaha muda supaya kita punya kemampuan ekspansi yang lebih besar dan cepat karena kalau dibebani bunga maka akan lebih besar beban bulanan dalam neraca cashflow mereka, akhirnya perusahaan yang memiliki akses di sektor keuangan yang lebih besar akan lebih cepat ketimbang teman-teman kita yang UMKM dan didominasi oleh pengusaha baru yang aksesnya terbatas.


Harus ada kebijakan yang diberikan pemerintah bahwa sektor UMKM yang didominasi pengusaha muda bisa growth. Memang tidak semua orang bisa berdagang batubara atau sawit tetapi seluruh pengusaha kita punya kemauan untuk berdagang, misalnya kebisaan membuat produk atau ide, nah yang seperti ini harus didukung dengan suku bunga yang murah. Makanya saya katakan kita harus melakukan intervensi pada kebijakan moneter supaya pengusaha muda bisa dapat akses permodalan dan sumber uang yang murah. HIPMI sendiri pertama memberi motivasi kepada pelajar dan mahasiswa supaya mereka melihat bahwa dunia usaha adalah alternatif terbaik untuk bisa mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik. Artinya jangan selalu berpikir untuk jadi profesional atau pegawai yang sangat dibatasi oleh income yang sudah ditetapkan, karena menjadi pengusaha tidak ada limit. Makin besar kreatifitas dan semangat serta kerja keras maka hasilnya akan jauh lebih besar ketimbang menjadi pegawai.

0 Response to "Kalangan Muda Masuk Industri Kreatif"

Posting Komentar